Wednesday, July 18, 2012

Au Revoir

Setiap kali mendengar kata fresh, hidungku langsung membayangkan aroma mint yang melingkar di sekeliling tubuhmu. Wangimu tak pernah berubah, sedangkan aku kerap berganti. "Kamu tidak setia," katamu singkat. Kalimat tersebut belakangan ini sering kali meluncur dari bibirmu. Arah pembicaraan kita pun perlahan mengular, membentuk tanda tanya.

Where are we going?

Sepertinya kita terlalu lelah mengulang episode yang sama. "Aku bosan," ujarku sembari memainkan sedotan dalam gelas. Napas panjangmu terdengar, lalu jemari kananmu mengacak-acak rambutku. "Kita terbang ke bulan ya!" ajakmu tanpa permisi kepada siapa yang punya. Aku bingung, selalu bingung dengan ulahmu yang spontan, sedangkan aku nyaris selalu menyiapkan rencana gamblang. Apakah ini berarti kita seimbang?

Pandanganmu menerawang jeli seraya beranjak pergi. Aku berniat mengekor di belakangmu, tapi langkahku terlalu lambat. Punggungmu pun hampir tak lagi terlihat. Hanya teriakanmu yang sayup-sayup terdengar memberiku petunjuk, "Sayang, semua ini adalah mimpi. Bangunlah agar kamu tidak merasakan sakit lagi!"

Dan ketika membuka mata, bayanganmu tersenyum meninggalkanku.

No comments:

Post a Comment